Asap Peregut
Posted by Unknown on 4:13 PG with No comments
Diumur 5 tahun aku telah melawan monster-monster penjabat
gila yang haus akan daging dan uang. Memakan manusia tanpa enggan, meminum
darahnya tanpa membuka mata. Aku lelah di dunia yang entah berapa luasnya.
Aku lahir di Riau. Aku tidak mendapakan pendidikan cukup
untuk mengetahui dunia. Aku tidak tahu bahwa dunia bulat, aku tidak tahu ada
aspal, aku tidak tahu ada mesin, dan aku tidak tahu ada malaikat. Aku hanya
tahu ada kentang, aku hanya tahu ada padi, aku hanya tahu ada air untuk
diminum. Selebihnya kurasa tidak.
Hidup di bawah gunung dan hidup di semak. Berumah di dalam
gubuk bamboo hijau. Aku tidak sedih karena aku tidak tahu yang namanya bahagia,
aku lelah kadang. Kini aku kabur dari kenyataan namun malah aku tersesat di
asap. Aku membuka mulut dan berkata “Ayah ayah dimana engkau” namun tidak ada
yang menjawab, aku takut.
Aku mencari jalan, aku bertemu seorang wanita muda dengan
pakaian berpotong setengah telanjang di dalam mobilnya. Wajahnya pucat berdarah,
aku tersadar di tengah asap tersebut, wanita itu menabrak pohon. Kini aku
tambah takut hingga air mata mulai bercucuran. Aku berjalan tanpa peduli, kini
aku bertemu rambut di tengah tanah. Aku melihat bahwa ada gadis kecil yang
kurus tubuhnya. Kurasa dia telah mati akibat sesak nafas. Aku berjalan tanpa
peduli, dan kini aku melihat rumah kosong. Aku masuk dan mengambil minum,
kurasa pemiliknya telah meninggalkan rumah ini. Aku berjalan kembali dan
menemukan rumahku, awalnya aku senang. Ketika aku masuk ke dalam, ayahku tidak
menoleh. Ia hanya duduk merenung tanpa memandangku, semenjak kulihat tanganku,
aku kembali sadar bahwa aku juga sama seperti 2 orang mayat tadi, aku telah
jatuh semenjak tersesat.
Categories: Semua, Short Story
0 ulasan:
Catat Ulasan